
Siapa yang tidak kenal dengan Masjid Istiqlal? Masjid ini diklaim memiliki kapasitas terbesar di Asia Tenggara dan menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta pada khususnya, serta penduduk muslim Indonesia pada umumnya.
Meski kini di Indonesia banyak berdiri masjid-masjid mewah, namun kemegahan Masjid Istiqlal masih menjadi magnet bagi jutaan umat Islam. Setiap tahunnya, kaum Muslim yang berasal dari dalam dan luar negeri, berbondong-bondong untuk mendatangi masjid yang mulai dibangun tahun 1955 tersebut untuk mengagumi keindahan arsitekturnya. Bahkan, banyak pula wisatawan non-Muslim yang ingin mengunjungi masjid tersebut.
Digagas pada tahun 1953, arsitektur Masjid Istiqlal terbilang modern. Ornamen baja anti-karat dengan motif geometrik dan diberi warna putih di bagian eksterior masjid menegaskan nuansa modern dari bangunan tersebut. Sementara, pemilihan lantai marmer di bagian dalam membuat masjid yang namanya berarti ‘merdeka’ tersebut menjadi lebih elegan.
Secara umum, Masjid Istiqlal berdiri di atas lahan seluas 9,5 hektar. Luas tersebut meliputi bangunan masjid, taman, tempat parkir, dan kolam air mancur. Bangunan masjid sendiri terdiri dari beberapa bagian, antara lain gedung utama, gedung pendahuluan, teras raksasa, menara, dan lantai dasar.
Lantai utama Masjid Istiqlal mampu menampung jamaah hingga 16.000 orang. Sementara, pada sisi kanan, kiri, dan belakang, terdapat lantai bertingkat 5 yang mampu menampung jamaah hingga 61.000 orang. Pada lantai utama masjid, terdapat 12 pilar, yang mewakili tanggal lahir Nabi Muhammad SAW, yakni 12 Rabiul Awwal. Pilar-pilar tersebut menyangga kubah utama masjid yang berdiameter sepanjang 45 meter sebagai pengingat tahun kemerdekaan RI. Pada sisinya tertulis ayat kursi dan surat Al-Ikhlas.
Bagian depan lantai utama masjid dihiasi dengan marmer dan kaligrafi. Sementara, bagian kiri dan kanannya terdapat lafadz Allah dan Muhammad. Di ruangan lain, tepatnya bagian tengah, terdapat kaligrafi dua kalimat syahadat, dan tepat di bawahnya terdapat mihrab dan mimbar yang biasa digunakan saat shalat Jumat maupun shalat Ied. Di bagian belakang lantai utama yang masuk dalam bagian gedung induk, terdapat gedung pendahuluan, yang berfungsi sebagai penghubung lantai atas.
Sejarah Masjid Istiqlal

Ide pendirian Masjid Istiqlal sebenarnya sudah mulai digaungkan oleh beberapa tokoh Islam seperti KH Wahid Hasyim (Menteri Agama) dan H. Anwar Tjokroaminoto pada tahun 1953. Rencana tersebut kemudian disambut baik oleh Presiden Soekarno dan berjanji akan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian, pada tahun 1954, dibentuklah Yayasan Masjid Istiqlal yang disahkan di hadapan notaris Elissa Pondang.
Pada 22 Februari 1955 hingga 30 Mei 1955, Presiden Soekarno akhirnya memutuskan untuk mengadakan sayembara maket Masjid Istiqlal. Lalu, setelah dilakukan penjurian, desain hasil karya F. Silaban dipilih menjadi pemenang, menyingkirkan 22 desain arsitektur yang telah didaftarkan.
Meski desainnya sudah ada sejak tahun 1955, namun pembangunan masjid dengan kapasitas 200.000 orang tersebut baru dilakukan pada tahun 1961. Pembangunan tersebut sempat macet selama bertahun-tahun, karena kondisi politik dalam negeri yang memang kurang kondusif. Kemudian, pada tahun 1966, ketika situasi politik sudah mulai berlangsung aman, pembangunan Masjid Istiqlal mulai memunculkan progress yang baik.
Setelah 17 tahun masa pembangunan, akhirnya masjid yang dibangun di atas bekas Taman Wilhelmina dibuka dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Pembangunan masjid ini sendiri ditaksir menelan dana hingga Rp7 miliar.
Pada pukul 15.20 WIB hari Senin, 19 April 1999, bom meledak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Letusan ini meretakkan tembok dan memecahkan kaca beberapa kantor organisasi Islam yang berkantor di Masjid Istiqlal, termasuk kantor Majelis Ulama Indonesia. Dua orang terluka akibat ledakan ini.
Pada bulan Juni 1999, pihak kepolisian mengumumkan tujuh orang pengamen sebagai tersangka pelaku pengeboman Masjid Istiqlal. Ketujuh orang ini adalah pelaksana yang menempatkan bom di Masjid Istiqlal. Meskipun demikian, siapakah otak perencana di balik pengeboman ini masih belum terungkap jelas. Setelah pengeboman, Masjid Istiqlal kembali direnovasi pada tahun yang sama.
Daftar Penginapan Dekat Masjid Istiqlal

Sebagai sebuah objek wisata religi populer, tidak heran bila di sekitar Masjid Istiqlal juga banyak berdiri penginapan. Berikut daftar penginapan yang lokasinya dekat dengan Masjid Istiqlal.
Nama Hotel | Alamat dan Telepon | Tarif per Malam |
Sriwijaya Hotel Jakarta | Jalan Veteran No.1, RT.4/RW.2, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110. Tlp: (021) 3440409 | Mulai Rp640.000 |
Amaris Hotel | Jl. Ir. H. Juanda No.3, RT.14/RW.4, Kb. Klp., Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10120 Tlp: (021) 3458733 | Mulai Rp500.000 |
Hotel Bunga-Bunga | Jl. Antara No.13-15, RT.7/RW.1, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710 Tlp: (021) 34832026 | Mulai Rp440.000 |
Hotel Royal Juanda | Jl. Ir. H. Juanda No.15, RT.1/RW.3, Kb. Klp., Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10120 Tlp: (021) 3804301 | Mulai Rp396.000 |
Hotel Aleander | Jl. Antara No.37, RT.7/RW.1, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710 Tlp: (021) 34832111 | Mulai Rp395.000 |
Hotel Borobudur Jakarta | Jl. Lap. Banteng Selatan No.1, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710 Tlp: (021) 3805555 | Mulai Rp1.121.000 |
Hotel Pasar Baru | Jl. Pasar Baru Selatan No.5, RT.1/RW.4, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710 Tlp:(021) 3450280 | Mulai Rp425.000 |
Rail Transit Suite Gambir | Jalan Medan Merdeka Timur No.17, RT.5/RW.2, Gambir, RT.5/RW.2, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110 Tlp: (021) 38901234 | Mulai Rp550.000 |
Alia Jakarta Hotel | Jl. Pasar Baru Selatan No.13, RT.2/RW.4, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710 Phone: (021) 3451920 | Mulai Rp832.000 |
Nah, bila Anda berminat berwisata religi ke Masjid Istiqlal dan berminat untuk menginap di salah satu hotel tersebut, Anda bisa memesannya melalui nomor telepon yang tertera.
Tinggalkan Balasan