Harga Penginapan di Kakaban, Pulau Eksotis di Berau

Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang Pulau Derawan dan Pulau Maratua. Lalu, bagaimana dengan Kakaban? Ini adalah sebuah pulau yang juga berada di Kepulauan Derawan. Meski mungkin berukuran lebih kecil, tetapi tidak kalah dengan tetangganya, pulau tersebut juga memiliki panorama alam yang luar biasa, termasuk danau luas di tengah-tengahnya. Sayangnya, fasilitas penginapan di tempat ini masih sangat minim, bahkan bisa dikatakan belum ada.

Dalam beberapa waktu terakhir, kunjungan wisatawan ke berau memang terus menunjukkan grafik peningkatan. Pasalnya, salah satu kabupaten yang berada di kalimantan Timur tersebut memiliki banyak wisata alam yang mengagumkan. Daerah Biduk-Biduk misalnya, yang terkenal sebagai penghasil kelapa terbesar di Kalimantan Timur, menyuguhkan Danau Labuan Cermin, air terjun Panimbul, Teluk Sulaiman, Pulau Sigending, Teluk Sumbang, dan Pulau Kaniungan yang elok.^[1]

Jangan lupakan juga gugusan pulau di Kepulauan Derawan. Pulau Derawan misalnya, menawarkan ekosistem pesisir seperti terumbu karang, padang lamun, dan hutan bakau. Sementara itu, Pulau Maratua punya danau dengan air asin dan air tawar, penangkaran penyu hijau, terumbu karang, padang lamun dan rumput laut, hutan mangrove, hutan pantai, serta hutan hujan tropis dataran rendah.^[2]

Pesona Pulau Kakaban

Selain itu, ada Pulau Kakaban yang semakin hari semakin diminati pelancong untuk berlibur. Berselang sekitar 3 jam menggunakan speedboat dari Kabupaten Berau, Kakaban menawarkan danau yang lapang di tengah pula. Nah, di dalam danau tersebut, terdapat banyak ubur-ubur yang sudah mengalami proses evolusi sehingga kehilangan kemampuan menyengat dan cukup aman.

Saat tiba di pulau ini, traveler akan disambut oleh penjaga. Menurut keterangan penjaga, Pulau Kakaban sangat spesial. Pasalnya, wisatawan dapat berenang bersama ubur-ubur yang tidak menyengat, bahkan lebih cenderung terasa geli ketika disentuh. Dengan kesegaran airnya, tidak ada alasan bagi traveler untuk tidak menceburkan diri di danau pulau tersebut.

Untuk menuju danau, dari dermaga, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 500 meter terlebih dahulu dengan rute menanjak 45 derajat. Jalur tempuh menggunakan jembatan ulin rapi. Sepanjang perjalanan, Anda akan dimanjakan pepohonan besar yang diberi nama Indonesia dan Latin, dengan ranting menjuntai. Bila telah tiba di dermaga tepi danau, sekumpulan ubur-ubur itu akan terlihat jelas.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berenang di Danau Kakaban. Pengunjung dilarang keras menggunakan sunblock atau krim apa pun karena zat kimia tersebut dapat mencemari habitat ubur-ubur. Selain itu, tidak diperkenankan menggunakan alat bantu renang seperti kaki katak karena dapat melukai ubur-ubur. Pelancong juga tidak diperbolehkan mengangkat ubur-ubur keluar serta berenang dengan tenang agar tidak mengganggu pergerakan ubur-ubur.

Seperti dilansir dari situs resmi Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Pulau Kakaban merupakan pulau yang tidak berpenghuni, seperti Pulau Sangalaki, Karena itu, hingga detik ini, belum ada fasilitas penginapan yang didirikan di kawasan tersebut. Namun, jika Anda membutuhkan tempat bermalam, Anda bisa mencarinya di Pulau Maratua yang berselang 25 menit menggunakan speedboat. Berikut rekomendasi penginapan dengan jarak terdekat menuju Kakaban.

Penginapan Dekat Kakaban

daftar harga sewa penginapan-penginapan di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah online travel agent dan bocoran beberapa wisatawan. Perlu Anda catat bahwa biaya sewa akomodasi-akomodasi tersebut tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk informasi lebih detail atau melakukan reservasi, Anda bisa mengunjungi situs resminya atau lewat situs booking online.

^[1] Purnamasari, Tobing Dewi, Elisabeth Christine Yuwono, Bambang Mardiono. 2015. Perancangan Buku Wisata Alam Daerah Biduk-Biduk di Kabupaten Berau-Kalimantan Timur. Jurnal DKV Adiwarna Universitas Kristen Petra, Vol. 1(6).

^[2] Prasetya, Hutomo, dkk. 2013. Perancangan E-Book Fotografi Pesona Alam dan Sosiokultural Pulau Maratua. Jurnal DKV Adiwarna Universitas Kristen Petra, Vol. 1(2).