Gunung kerinci tak pernah habis pesonanya bagi para pendaki yang ingin menaklukkan gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara itu. Gunung ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sumatera Barat dengan ketinggian 3.805 mdpl. Tak heran jika medan pendakian gunung yang dijuluki puncak Indrapura ini memang menantang banyak orang untuk menjelajahinya.
Pendakian Gunung Kerinci memakan waktu tempuh selama dua hari, sehingga pendaki wajib mempersiapkan kesehatan fisik dan perbekalan yang cukup. Jalur pendakian utama yang dapat ditempuh, yaitu dimulai dari Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, lalu Provinsi Jambi. Sepanjang jalur pendakian, Anda dapat menikmati pemandangan alam yang masih terjaga dengan beragam flora seperti bunga raflesia, pohon mahoni, hingga suweg raksasa. Jika beruntung, Anda dapat menyaksikan fauna yang hidup di sana, seperti monyet ekor panjang, kuskus, gajah, tapir dan beragam jenis burung lainnya.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Gunung Kerinci antara bulan Juli-Agustus. Karena pada musim kemarau Gunung Kerinci lebih ramah untuk para pendaki. Berbeda dengan bulan Agustus yang sering terjadi angin kencang di puncak gunung itu, sehingga para pendaki harus memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dan tentunya mempersiapkan perbekalan yang cukup banyak.
Sejak tahun lalu, Gunung Kerinci membuka jalur pendakian baru melalui Solok Selatan di Sumatera Barat. Rezonasi kawasan itu telah diubah Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jalur pendakian tersebut melintasi zona rimba/inti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Seperti pada regulasi umumnya, para pendaki wajib mengurus Surat izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) di pusat informasi yang telah didirikan di pintu gerbang, di kawasan Danau Botak, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Solok Selatan terlebih dulu. Melalui berkas Simaksi, para pendaki telah berkomitmen mematuhi aturan dalam menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar Gunung Kerinci. Khususnya aturan terkait sampah, para pendaki tak meninggalkan sampah di area gunung dan wajib membawa kembali saat turun.
TNKS juga telah menyiapkan sumber-sumber air di sejumlah titik. Hal ini untuk memudahkan pendaki memperoleh pasokan air selama menempuh jarak sekitar 12,4 kilometer menuju puncak gunung. Memasuki wilayah rimba dengan hutan yang masih asri, para pendaki harus didampingi pemandu menyusuri jalur pendakian tersebut. Untuk itu, TNKS dan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah menyiapkan setidaknya seorang pemandu untuk lima hingga enam orang pendaki.
“TNKS telah melatih sekitar 20 pemandu yang berasal dari Bangun Rejo, Nagari Lubuk Gadang Selatan. Pada jalur baru, pendaki dapat menikmati hutan yang selama ini belum terjamah manusia. Mereka juga dimanjakan panorama kebun teh Mitra Kerinci dari ketinggian,” beber Kepala Balai Besar TNKS, Arief Toengkagie seperti dilansir Tempo.
Persiapan Pendaki Gunung Kerinci
Pendaki harus rela naik kendaraan umum
Gunung Kerinci bisa dicapai lewat jalur darat melalui Kota Jambi, Kota Padang, Lubuk Linggau, dan bengkulu. Seluruh rute ini mudah dijangkau, wisatawan atau pendaki dapat menggunakan bus umum atau travel dari Jambi, Padang, Lubuk Linggau, dan Bengkulu menuju ke Sungai Penuh dan turun di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro. Sedangkan jika wisatawan atau pendaki menggunakan kendaraan pribadi, maka waktu yang diperlukan sekitar 7-9 jam
Pendaki dapat menginap atau langsung mendaki
Setelah sampai di Desa Kersik Tuo, wisatawan atau pendaki dapat berjalan menuju ke Pos Penjagaan TNKS selama 45 menit untuk melintasi perkebunan teh. Pos ini sudah berada di ketinggian 1.611 mdpl, sehingga tentu cuaca sudah terasa sangat dingin. Namun, jika masih terasa lelah, wisatawan dapat menginap terlebih dulu di homestay yang berada di kawasan Desa Kersik Tuo atau di daerah Kayu Aro.
Medan pendakian terbilang cukup sulit
Gunung Kerinci terkenal sebagai gunung yang memiliki jalur pendakian yang cukup ekstrem. Maka, pendaki juga wajib mempersiapkan diri melalui latihan fisik seperti olahraga agar perjalanan menyusuri Gunung Kerinci berjalan lancar.
Jangan lupa bawa tenda
Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 mdpl, untuk sampai puncak butuh waktu lebih dari 12 jam dari Desa Kersik Tuo itupun hanya waktu naik saja, belum turunnya. Sehingga sudah pasti pendaki harus menyiapkan perbekalan berupa tenda untuk beristirahat.
Jalur Pendakian Gunung Kerinci
- Awalnya, pendaki harus berjalan dari Desa Kersik Tuo ke Pos Penjagaan TNKS berupa perkebunan teh yang dapat ditempuh kurang lebih 45 menit.
- Setelah sampai di Pos Penjagaan, pendaki dapat melanjutkan perjalanan ke Pondok R10 menuju Pintu Rimba di ketinggian 1.800 mdpl yang ditempuh dalam waktu satu jam dengan medan perkebunan penduduk sampai batas hutan. Di area ini terdapat shelter dan lokasi air kurang lebih 200 meter sebelah kiri.
- Dari Pintu Rimba, pendaki akan melanjutkan perjalanan ke Pos Bangku Panjang di ketinggian 1.909 mdpl dengan medan landai berupa hutan heterogen yang dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.
- Dari Pos Bangku Panjang, pendaki melanjutkan perjalanan ke batu Lumut. Jaraknya 2 km dan biasa ditempuh dalam waktu 45 menit dengan medan landai di ketinggian 2.000 mdpl.
- Perjalanan dilanjutkan dari Batu Lumut menuju Pos 1 dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam di ketinggian 2.225 mdpl.
- Sementara itu, Pos 3 berada di ketinggian 2.510 mdpl dan dapat ditempuh 3 jam dari pos 2 berupa hutan yang didominasi tumbuhan paku-pakuan. Di area ini, pendaki dapat beristirahat dan melihat kondisi hutan yang sedikit terbuka. Di Pos 3 pendaki dapat mendirikan tenda. Dari pos ini pendaki dapat menuju puncak dalam waktu empat jam saja.
- Waktu tempuh dari Pos 3 menuju ke Pos 4 yakni 1,5 jam dengan jalur bekas aliran air. Di Pos 4, area cukup lapang untuk mendirikan tenda.
Dari Pos 4 menuju ke puncak medannya cukup ekstrem. Tentu saja saat melewati jalur ini dan menuntaskan pendakian, pendaki harus ekstra hati-hati.
Empat Hal Berbahaya di Gunung Kerinci
- Jalur ekstrem yang cukup terjal saat naik dan turun ke Shelter 3.
- Harimau Sumatra yang konon masih berkeliaran di area Gunung Kerinci.
- Abu vulkanik dan bau belerang sering muncul di Kerinci khususnya pada pagi hari.
- Cuaca yang tak terduga saat pendakian.
Meskipun menjadi primadona para pendaki, namun Gunung Kerinci tetaplah alam yang menyimpan banyak rahasia. Sehingga, pendaki wajib waspada dengan hal-hal yang mungkin terjadi dan selalu mematuhi regulasi selama mendaki Gunung Kerinci.