museum Sejarah Perminyakan di tarakan adalah destinasi menarik di kalimantan Utara yang tak boleh terlewatkan. Didirikan untuk mengingatkan masyarakat akan peran industri perminyakan dalam sejarah kota Tarakan, yang dulu menjadi sumber utama perekonomian wilayah setempat.
Bertempat di jalan Sei Sesayap RT 8, Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Museum Sejarah Perminyakan berada dalam komplek Kota Lama Tarakan yang bersejarah. Museum ini menempati bekas rumah pegawai perusahaan minyak pada masa kolonial Belanda, Charles Albert Scherzer. Sejak tahun 1999, rumah ini diubah menjadi museum yang memamerkan artefak dan peninggalan sejarah perminyakan Kalimantan Utara, secara resmi dibuka pada tahun 2017.
Saat melangkah masuk ke museum, Anda akan disuguhi pemandangan menarik. Pertama-tama, yakni sumur minyak tua berdiri kokoh di tengah halaman. Sumur ini menjadi saksi bisu perjalanan dan prestasi industri perminyakan di Tarakan.
Sementara di dalam museum, beragam koleksi peninggalan sejarah seputar industri perminyakan masa lalu di Tarakan dipamerkan. Foto-foto dan dokumen langka menggambarkan perjalanan panjang industri ini, dari tahap pengeboran minyak hingga puncak kejayaannya. Pengunjung dapat melihat berbagai peralatan dan mesin-mesin perminyakan yang digunakan pada masa itu. Memberikan gambaran nyata tentang perkembangan industri ini dan kontribusinya bagi kota Tarakan.
Di samping memamerkan koleksi sejarah perminyakan, museum ini juga memiliki beragam peninggalan sejarah Perang Dunia II. Sebagai kota minyak, Tarakan merupakan salah satu wilayah strategis yang diperebutkan oleh pihak Belanda dan Jepang.
Tidak hanya itu, museum ini juga memiliki perangkat audiovisual yang menampilkan proses pengeboran dan produksi minyak bumi, serta aspek lain dari industri perminyakan. Tentu saja tayangan film pendek tersebutmemberikan pemahaman mendalam kepada pengunjung, terutama bagi yang belum akrab dengan proses pengolahan minyak bumi.
Museum Sejarah Perminyakan Tarakan juga memiliki ruang pamer yang menunjukkan bagaimana Kota Tarakan berkembang, sejak era perminyakan hingga kini. Peta, foto, dan koleksi lain menggambarkan pertumbuhan dan perubahan kota seiring perkembangan zaman.
Pengunjung juga bisa menjelajahi ruang perpustakaan yang menyediakan buku dan literatur tentang sejarah perminyakan. Jika ingin menambah wawasan tentang industri perminyakan, pastinya perpustakaan ini akan menjadi spot yang cocok untuk Anda. Menjadikan Museum Sejarah Perminyakan bukan hanya sebagai menyimpan warisan dan artefak sejarah, tetapi juga menjadi sarana pendidikan dan penelitian.
Museum Sejarah Perminyakan Tarakan buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 waktu setempat (WITA). Harga tiket masuknya sebesar Rp5.000,- untuk dewasa, dan Rp2.000,- untuk anak-anak. fasilitas yang tersedia di sini, antara lain mushola, toilet, dan area parkir kendaraan, tarifnya Rp5.000,- untuk roda dua dan Rp10.000,- untuk roda empat.