Selain Terminal Arjosari dan Hamid Rusdi, Kota Malang juga memiliki terminal lain yang baru saja diperbarui tampilannya, yaitu Terminal Landungsari. Tampilan Terminal Landungsari kini lebih modern. Hal tersebut dapat dilihat dari gerbang masuk dan keluar terminal yang semakin cantik usai direnovasi. Meski aktivitas transportasinya tidak seramai Arjosari, terminal yang juga dikenal dengan nama Terminal Tlogomas ini tetap menjadi jujukan sebagian masyarakat yang masih memakai jasa angkot dan bus.
Sejarah Terminal Landungsari
Berdasarkan sejarahnya, Terminal Landungsari dibangun pada tahun 1991 yang berlokasi di daerah Dinoyo. Kemudian, pada tahun 1995, lokasi terminal tipe B ini dialihkan di lahan milik Desa Landungsari, tepatnya di Jl. Raya Tlogomas, dan masih bertahan hingga saat ini. Beroperasi mulai pukul 04.00 hingga 21.00 WIB, terminal ini melayani moda transportasi umum angkutan kota dan angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP). Saat ini, manajemen operasional terminal diambil alih oleh Dinas perhubungan Provinsi Jawa Timur.
Terminal ini terletak di perbatasan antara wilayah Kota Malang dengan wilayah Kabupaten Malang ke arah Kota Batu, Jombang, dan Kediri. Berada di kawasan Tlogomas yang relatif dekat dengan Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rumah Sakit UMM, dan Taman Wisata Sengkaling, tentu Terminal Landungsari memiliki mobilitas tinggi.
Fasilitas Terminal Landungsari
Bicara fasilitasnya, Terminal Landungsari juga memiliki kantor administrasi, shelter angkutan kota dan pedesaan, shelter bus antarkota, dan area parkir bus. Area terminal ini pun cukup luas dan bersih. Toilet umum dan area tunggu tersedia dan memadai untuk memenuhi kebutuhan para penumpang. Tak jauh dari terminal, Anda bisa menemukan musala dan sejumlah warung kecil. Dengan sarana yang tersedia, bisa disimpulkan fasilitas Terminal Landungsari cukup lengkap dan memadai.
trayek angkutan kota Malang yang beroperasi di Terminal Landungsari, meliputi Landungsari, Arjosari, Dinoyo, Gadang, Mergan, Gadingkasri, Cemorokandang, dan Kedawung. Selain itu, Terminal Landungsari juga melayani rute angkutan pedesaan, meliputi Landungsari, Junrejo, Karangploso, Torongrejo, Sumberjo, Tegalweru, Ketangi, Pandan Landung, Kucur, dan Batu.
Saat berada di terminal ini, Anda bisa menemukan beberapa bus PO Bagong dan Puspa Indah dengan tujuan Malang, Jombang, Pare, serta Kediri. Namun saat ini, kabarnya bus Puspa Indah telah resmi diakuisisi oleh PO Bagong, sehingga Anda pun tak banyak menemukan jumlah bus Puspa Indah yang beroperasi di Terminal Landungsari.
Sejak tahun 2014, Terminal Landungsari mulai menerima trayek bus baru, yaitu bus patas jurusan Malang-Kediri-Madiun-Ponorogo/Magetan dengan tarif terjangkau. Seluruh trayek dilayani oleh armada dengan fasilitas kelas ekonomi, kecuali tujuan Jombang yang tersedia kelas ekonomi maupun non-ekonomi. Sistem pembayaran bus kelas ekonomi dilayani langsung di atas kendaraan oleh kondektur, tanpa melalui agen atau loket bus.
Tarif Angkutan Umum di Terminal Landungsari
Kategori Penumpang | Tarif |
Umum | Rp4.000 – Rp5.000 |
Pelajar | Rp2.000 – Rp3.000 |
Informasi tarif angkot di Terminal Landungsari di atas kami rangkum dari berbagai sumber. Perlu diingat, tarif tersebut bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan Dinas Perhubungan Kota Malang.
Tarif Bus Bagong di Terminal Landungsari
Rute Bus Bagong | Tarif |
Malang – Blitar | Rp18.000 |
Malang – Jombang | Rp20.000 |
Malang – Kediri | Rp22.000 |
Informasi tarif bus Bagong di atas kami rangkum dari berbagai sumber. Perlu diingat, tarif tersebut bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pihak PO Bagong.
Sebagai tambahan informasi, bus Bagong merupakan salah satu produk dari perusahaan Bagong Transport yang bergerak dalam bidang transportasi bus antar kota dalam provinsi (AKDP) sejak pada tahun 1994. Dengan kantor pusat yang berada di Jawa Timur, PO satu ini telah memakai armada bus dengan ukuran medium untuk operasionalnya.
Bagong Transport menjadi perusahaan otobus pertama di Indonesia yang memiliki jenis bus medium dengan kapasitas 36 orang. Bus ini juga menggunakan armada dengan desain khusus untuk medan tambang dengan berfokus lebih pada segi safety & kenyamanan. Selain itu, bus Bagong telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang seperti AC, recleaning seat, dan layanan pemberhentian yang tidak sembarangan. Bahkan, bus ini juga turut melayani bus pariwisata, mini bus, layanan bus 4×4, bus 4×2, man hauling, dan ambulance.