
Kawasan Sosrowijayan ibaratnya sudah menjadi kampung turis kedua paling terkenal di Jogja setelah Prawirotaman. Sama-sama terletak di jantung kota Yogyakarta, Sosrowijayan menawarkan banyak penginapan berarsitektur bangunan kuno dengan tarif menggoda.

Sebagai kampung turis, Sosrowijayan tak ubahnya sama seperti kampung berisi penginapan. Sedikit berbeda dengan penginapan di Prawirotaman, penginapan di kampung Sosrowijayan terkesan lebih menyatu dengan pemukiman penduduk karena kebanyakan terletak di dalam gang. Di antara sekian banyak penginapan, ada satu yang akan kami rekomendasikan pada Anda kali ini, yakni Losmen Rizki.
Losmen Rizki
Alamat: Jl. Sosrowijayan, GT 1 No. 129, Yogyakarta
No. Telepon: 0274 – 545129
Losmen Rizki hanya berjarak sekitar 100 meter dari Stasiun Tugu Yogyakarta. Letaknya tepat bersebelahan dengan Massjid Nurul Huda di Sosrowijayan.
Penginapan ini sangat cocok untuk Anda yang hanya menganggarkan dana pas-pasan untuk menginap di Jogja. Untuk menjangkau Losmen ini, Anda bisa berjalan kaki dari jalan Pasar Kembang, juga dari Jalan Sosrowijayan.
Berjalan sekitar 200 meter dari Stasiun Tugu, Anda akan menemukan kawasan Sosrowijayan yang ditandai oleh sebuah jalan kecil ke arah barat yang bernama Jalan Sosrowijayan. Kawasan ini menghubungkan Jalan Jogonegaran dan Jalan Malioboro. Kampung Turis Sosrowijayan sendiri sebenarnya berada di daerah Sosrowijayan Wetan. Nama Sosrowijayan diambil dari nama penguasa daerah ini pada jaman dahulu, yakni Sosrowijoyo.
Begitu sampai di pertigaan Jalan Sosrowijayan, Anda biasanya akan disambut oleh sapa ramah pengayuh becak yang menawarkan Anda untuk mencari penginapan, berkeliling ke Malioboro, atau membeli bakpia Pathuk sebagai oleh-oleh khas Jogja. Ada juga beberapa guide setempat yang bersedia jika diminta mengantar Anda untuk menunjukkan penginapan sesuai pesanan Anda sambil bercerita seputar tempat wisata di Yogyakarta dan segala ciri khasnya.
Saat memasuki gang pertama, terlihat dua buah bookshop yang umumnya menjual novel berbahasa Inggris dan sebagian kecil buku-buku berbahasa Indonesia. Di bookshop ini, anda dapat dengan leluasa memilih buku sekaligus melihat sekilas isinya karena tak ada buku yang disegel plastik. Meski buku bekas, kualitas fisik buku masih terjaga sehingga masih layak pula dijadikan koleksi. Soal harga sangat bervariasi, tetapi yang jelas lebih murah dibandingkan yang dijual di toko-toko buku besar.
Hal lain yang ditawarkan oleh kampung Sosrowijayan adalah kursus membatik oleh salah satu penginapan di gang kedua. Ketika tempat kursus ini tengah sepi, Anda dapat memanfaatkannya untuk belajar membatik lebih intensif. Tak jauh dari penginapan itu juga terdapat studio batik yang dikelola oleh seorang warga Sosrowijayan. Jenis batik yang digarap di studio ini adalah batik lukis dengan warna bervariasi dan corak masa kini.
Tinggalkan Balasan