Pulau Penang atau Pinang merupakan salah satu negara bagian federasi Malaysia yang terletak di bagian barat semenanjung Malaysia dan beribu-kota di George Town. Wilayah ini terdiri dari Pulau Penang itu sendiri dan Seberang Perai. Banyak wisatawan yang menjadikan Pulau Penang sebagai destinasi alternatif apabila bosan jalan-jalan di kuala lumpur.
Perjalanan menuju Penang dapat ditempuh melalui darat atau udara. Dari Kuala Lumpur, membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam menggunakan bus atau mobil; 3,5 sampai 4 jam dengan kereta api ETS (Electric Train Service); dan hanya 30 menit apabila naik pesawat dari KLIA atau KLIA2.
Di Penang, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik, di antaranya menyusuri jembatan, yaitu Penang Bridge yang dibagi menjadi dua, pertama jembatan dengan panjang sekitar 13,5 km, dan Penang Second Bridge yang memiliki panjang 23,5 km.
Jembatan kedua (Penang Second Bridge) kemudian dinamakan Jembatan Sultan Abdul Halim Muadzam Shah. Diambil dari nama Yang di-Pertuan Agong (kepala negara Malaysia) saat itu, dan memecahkan rekor sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara sekaligus menjadi landmark Pulau Penang.
Jika mengendarai mobil pribadi, Anda dapat menyusuri kemegahan jembatan sembari menikmati hembusan angin laut. Suasana akan semakin indah di malam hari karena adanya cahaya lampu di sepanjang jembatan. Namun apabila naik bus dan tetap ingin menikmati jembatan ini, disarankan untuk turun di Terminal sungai Nibong yang terletak di Pulau Penang dan sudah pasti melalui jembatan tersebut.
Selain menyusuri jembatan, Anda bisa berjalan-jalan menikmati bangunan tua di George Town. George Town merupakan ibukota Penang yang terletak di sisi timur Pulau Penang. Begitu menginjakkan kaki di kota ini, kalian akan dibawa ke dimensi lain di masa lalu. Jika kalian pecinta sejarah, maka kalian berada di tempat yang tepat.
Bangunan-bangunan tua berusia ratusan tahun masih kokoh berdiri dan difungsikan sebagai sekolah, museum, bank dan hotel. Gaya arsitekturnya pun beragam, mulai dari India, China, hingga kolonial Inggris. Tak heran jika George Town (bersama Melaka) ditetapkan sebagai World Heritage Site atau situs warisan budaya dunia oleh UNESCO sejak tahun 2008.
Di George Town, Anda juga bisa berburu foto street art atau mural hasil tangan kreatif seniman Ernest Zacharevic yang tersebar di beberapa titik di kota ini. Dalam setiap karya muralnya di dinding-dinding bangunan, Zacharevic memadukannya dengan beragam properti seperti sepeda, motor dan ayunan sehingga memberikan kesan hidup. Oleh karena itu, tidak jarang wisatawan melakukan pose-pose unik di depan mural-mural tersebut.
Berpindah sejenak dari George Town, kalian bisa pergi ke Penang Hill atau dikenal juga dengan sebutan Bukit Bendera. Dengan ketinggian lebih dari 700 mdpl, Penang Hill menjadi dataran paling tinggi di Pulau Penang. Untuk mencapainya, kalian harus naik fenicular train dari Railway Lower Station di Ayer Itam menuju Railway Upper Station dengan membayar sebesar RM 30 atau sekitar Rp 106 ribuan untuk pulang-pergi (harga untuk wisatawan asing dewasa).
Fenicular train ini adalah kereta khusus untuk di daerah perbukitan dengan bentuk unik tidak seperti kereta pada umumnya. Kereta ini memiliki kemiringan 45 derajat dan kursi-kursinya disusun menyerupai anak tangga. Hanya membutuhkan waktu 10 menit, pemandangan indah Pulau Penang dari atas sudah di depan mata.
Di Penang Hill, Anda bisa mengunjungi The Owl Museum dengan membayar RM 10 atau sekitar Rp 35 ribu. Di dalamnya terdapat pernak-pernik, lukisan, boneka, patung, dan segala hal yang berhubungan dengan burung hantu. Selain itu juga terdapat restoran, foodcourt, kafe, masjid, kuil hindu, love lock (gembok cinta ala Korea), hotel, persewaan mobil buggy untuk berkeliling Penang Hill, dan juga spot untuk meneropong Pulau Penang dari atas.
Bagi yang gemar berbelanja, ada tempat belanja di Penang yang menyediakan barang-barang dengan harga cukup murah. Beberapa tempat itu di antaranya:
Sungei Wang Plaza
Di tempat ini, Anda bisa menemukan berbagai pilihan produk fashion berkualitas. Anda bisa mendapatkan baju dengan harga mulai RM 7 (Rp 24 ribuan). Untuk yang tinggal di Surabaya, mall ini semacam pasar Atom. Dan, untuk yang di Jakarta, tempat ini seperti ‘ITC Mangga Dua’ nya Kuala Lumpur. Tidak hanya itu, di food court Sungei Wang Plaza, Anda bisa memanjakan lidah dengan berbagai macam masakan khas Malaysia.
Central Market
Sesuai namanya, lokasi Central Market ini tepat berada di tengah pusat kota Kuala Lumpur. Telah berdiri sejak lama membuat bangunannya menghasilkan gaya vintage. Bagi Anda yang bingung membawa buah tangan, Central Market cocok untuk dijadikan tempat berbelanja.
Berbagai pernak-pernik seperti gantungan kunci, perangko, pembuka tutup botol, dan tas ala Malaysia bisa didapatkan dengan harga tidak sampai Rp 2 ribu. Pedagang yang menjual snack kekinian buatan Malaysia juga menghiasi Central Market di bagian dalam. Pedagang di Central Park termasuk ramah dan terbuka untuk urusan tawar menawar lho. Barang antik-pun bisa Anda cari di sini.
Jalan Petaling
Jika ingin merasakan atmosfer China di Kuala Lumpur, Petaling Street merupakan tempat yang tepat. Tidak heran jika masyarakat asli menyebutnya sebagai Chinatown milik mereka. Tidak hanya barang-barang Made in China, di Jalan Petaling, Anda akan menjumpai kuliner khas China yang beragam. Mulai dari mainstream hingga paling anti mainstream. Saat berkunjung kesini, Anda harus tahu bahwa banyak pedagang yang hanya bisa berbahasa mandarin.
Bricksfield Little India
Berbeda dengan Petaling, di Little India Anda akan disuguhi atmosfer yang sesuai dengan namanya yaitu India. Seluruh pedagangnya pun adalah orang India, namun mereka mahir berbahasa melayu yang tak jauh beda dengan bahasa Indonesia. Oleh-oleh khas India sangat beragam dan lengkap di sini. Namun, Anda perlu berhati-hati, pasalnya mereka akan marah ketika Anda menawar dan batal membelinya.
Jika sudah sampai di Little India, Anda juga sebaiknya mencoba kuliner Timur Tengah yang dimasak langsung oleh penduduk aslinya. Misalnya kebab, roti prata, nasi biryani, hingga kambing oven dengan kisaran harga Rp 3 ribu hingga Rp 27 ribu. Selain itu, melukis tangan menggunakan hena juga bisa menjadi pilihan ketika Anda berbelanja ke Little India.
Kasturi Walk
Letaknya berada tepat di samping Central Market. Lorong sepanjang hampir lima meter ini membuat kepala Anda menoleh kiri dan kanan. Pasalnya, dari pagi hingga malam hari tidak pernah sepi pedagang yang menawarkan berbagai pernak-pernik.
Di pagi hari, Anda akan melihat pedagang yang menjual berbagai macam breakfast-on-the-go. Kemudian, menjelang siang hari, penjual pernak-pernik murah seperti tas, dompet, sepatu, dan barang elektronik akan membuka lapaknya. Saat sore hari, pedagang gorengan khas Malaysia seperti durian goreng, fish-cake, dan buah potong menjajakan dagangannya. Lalu, menjelang malam hari, penjual jasa seperti tato, hena, atau ramalan kartu tarot dan feng-shui semakin memenuhi Kasturi Walk.
