Apakah Anda pernah mendengar wisata ‘bukit teletubbies’? Ini adalah sebuah bukit yang memiliki kontur mirip salah satu serial televisi yang sempat populer di akhir 1990-an lalu. Di Indonesia, bukit teletubbies yang cukup terkenal di kalangan traveler antara lain berada di kawasan Gunung Bromo, Bukit Rimpi (kalimantan Selatan), Candi Abang (Yogyakarta), Nglegok (Blitar), Nusa Penida (Bali), dan Jayapura. Tak hanya itu, Anda pun bisa mengunjungi spot serupa di Lembah Ollon, yang dikatakan sebagai bukit teletubbies-nya Tana Toraja.
Tana Toraja sendiri adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif, dilansir dari situs resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kawasan ini berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara dan Provinsi Sulawesi Barat di sisi utara, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang di sebelah selatan, Kabupaten Luwu di sisi timur, dan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah barat.
Berada di dataran tinggi, sekitar 300 meter sampai 2.500 meter di atas permukaan laut, objek wisata utama Tana Toraja dapat dibagi menjadi empat kategori, yakni wisata alam, wisata sejarah, wisata seni dan budaya, serta wisata agro. Menjadi salah satu andalan Sulawesi Selatan, jumlah kedatangan turis ke tempat ini pun relatif meningkat, dari semula 12.631 kunjungan pada 2010, naik tajam menjadi 60.069 kunjungan pada tahun 2014.
Dengan jumlah kedatangan wisatawan yang cukup banyak, membuat pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tana Toraja relatif tinggi. Pada tahun 2013 lalu misalnya, PAD kabupaten ini mencapai Rp36 miliar, dengan kontribusi dari sektor pariwisata mencapai angka Rp250 juta.[1] Bahkan, pada tahun 2015, kontribusi sektor pariwisata meningkat menjadi Rp336 juta.
Memang, Tana Toraja menawarkan banyak spot wisata yang oke untuk menarik kedatangan traveler. Untuk wisata alam misalnya, ada objek wisata buntu burake, gua alam sullukan, goa alam sa’pang bayo-bayo, air terjun sarambu, air terjun talando tallu, air terjun pakkara, kolam pemandian makula, kolam alam tilangnga, bukit sion, gunung kandora, tebing tinoring, plaza kolam makale, hingga danau tadah hujan assa’.[2] Itu belum termasuk wisata sejarah, wisata seni dan budaya, serta wisata agro.
Lokasi dan Panorama Lembah Ollon
Nah, dari sekian wisata bertema alam yang ada di Tana Toraja, Anda tidak boleh melewatkan Lembah Ollon. Ini adalah salah satu spot liburan yang mulai hits di jejaring media sosial. Anda bisa menemukan kawasan tersebut di Lembang Bau, Desa Buakayu, Kecamatan Bonggakaradeng, berselang sekitar 40 km atau satu jam berkendara dari pusat Kota Makale, ibukota Tana Toraja.
Awalnya, Bukit Ollon adalah sebuah lembah biasa, digunakan sebagai lokasi perkebunan dan peternakan warga sekitar yang jumlah hanya sekitar 30 kepala keluarga. Masyarakat setempat sering memanfaatkan kawasan ini untuk dijadikan lahan kebun serta menggunakan tanahnya yang lapang untuk ternak sapi dan kuda. Namun, setelah beberapa traveler mengunggah foto lembah ini ke media sosial, Bukit Ollon pun langsung viral.
Hamparan bukit hijau yang luas akan membuat pengunjung betah berlama-lama berlibur ke tempat ini. Selain itu, Anda pun dapat bermain di sungai yang mengalir di bawahnya atau mengunjungi peternakan kuda, bahkan mencoba menunggang kuda yang dimiliki penduduk lokal. Sementara, untuk mereka yang hobi fotografi, Lembah Ollon tentu menjadi lokasi yang oke untuk diabadikan dengan kamera.
Meski tergolong sebagai spot wisata yang relatif baru, Lembah Ollon dijamin tidak akan membuat Anda menyesal. Pasalnya, keindahan yang ditawarkan daerah ini memang bisa membuat Anda geleng-geleng kepala saking takjubnya. Hampir setiap angle perbukitan ini sangat fotogenik. Bahkan, jika Anda ingin berlama-lama di tempat tersebut, bisa juga mendirikan tenda di padang rumput yang luas untuk camping bersama kawan atau keluarga.
Fasilitas dan harga tiket Lembah Ollon
Ketika artikel ini ditayangkan, fasilitas yang disediakan di Lembah Ollon untuk para wisatawan memang masih sangat terbatas. Pengunjung bahkan disarankan untuk membawa bekal sendiri dari kota. Namun, Anda kabarnya bisa meminta air untuk minum kepada warga setempat jika kebetulan tidak membawa. Pemerintah pun baru akan mengembangkan fasilitas di tempat tersebut, termasuk MCK yang memang wajib dimiliki objek wisata. Karena itu, harga tiket masuk ke tempat ini sangat terjangkau, bahkan bisa gratis.
Meski demikian, untuk bisa mencapai puncak bukit, dibutuhkan fisik dan mental yang prima. Pasalnya, Anda perlu melewati jalur yang berliku dan beberapa bagian jalan yang berbahaya. Selain itu, bagian kiri dan kanan jalan merupakan bukit terjal dan jurang yang curam. Jadi, selain jalan kaki, disarankan untuk menggunakan motor berjenis trail atau mobil off-road apabila hendak mengeksplorasi keindahan Lembah Ollon.
[1] Itamar, Hugo, A. Samsul Alam, Rahmatullah. 2014. Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja. Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 7(2): 91-108.
[2] Ibid.