Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap pelosok Bandung memang menarik untuk dijelajahi, termasuk kawasan Pangalengan. Kecamatan berjarak sekitar 40 km dari pusat Kota Bandung ini punya sejumlah destinasi wisata yang oke, seperti Situ Cileunca, kolam pemandian air panas, hingga kebun teh. Nah, salah satu spot yang layak dikunjungi adalah Perkebunan Teh Cukul, yang punya bangunan ikonik bernama Villa Jerman.
Pangalengan adalah sebuah wilayah yang terletak di Kabupaten Bandung dan terkenal sebagai pusat peternakan sapi perah. Bahkan, usaha peternakan sapi perah di kawasan ini sudah ada sejak awal abad ke-20 ketika Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Kala itu, terdapat beberapa peternakan, antara lain Friesche Terp, Almanak, Van Der Els, dan Big Man, yang hasilnya dipasarkan oleh Bandoengsche Melk Center (BMC).[1]
Saat ini, usaha peternakan sapi perah di Pangalengan telah bertransformasi menjadi sebuah destinasi wisata yang cukup menarik banyak wisatawan. Ketika berkunjung, wisatawan dapat melakukan sejumlah kegiatan, seperti mencoba membudidayakan sapi perah, berburu informasi tentang peternakan sapi perah, serta melihat cara mengembangbiakkan sapi perah melalui proses perkawinan yang biasanya diadakan pada pagi dan sore hari.[2]
Tidak hanya mengunjungi peternakan sapi, ada banyak destinasi lainnya yang dapat Anda eksplorasi saat berkunjung ke Pangalengan. Sejumlah spot yang sudah populer di kalangan traveler antara lain Curug Bangku, Hutan Pinus Rangong, Situ Cileunca, Kampung Singkur, Bukit Gunung Nini, Penangkaran Rusa, Sungai Palayangan, Gunung Puntang, Pemandian Air Panas Cibolang, dan Perkebunan Teh Cukul.
Lokasi Villa Jerman Pangalengan
Nah, apabila Anda tertarik mengunjungi Perkebunan Teh Cukul, tempat ini dapat Anda temukan di Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Jika Anda kebetulan bertolak dari Kota Bandung, kawasan ini dapat Anda capai setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan bermotor, tidak jauh dari Situ Cileunca, berselang sekitar 2 km. Selain hamparan hijau perkebunan yang luas, area ini juga punya bangunan klasik yang kece bernama Villa Jerman.
Menurut bocoran sejumlah wisatawan yang pernah mampir,Villa Jerman merupakan sebuah rumah yang penuh dengan nilai sejarah. Pasalnya, bangunan ini sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Dengan desain arsitektur bergaya eropa,tepatnya mirip perumahan khas perkebunan di Jerman, villa ini kabarnya kerap dijadikan tempat untuk lokasi syuting sejumlah film.
Oleh beberapa orang, Villa Jerman juga sering disebut dengan Villa Merah. Tidak jelas asal muasal penamaan tersebut. Konon, menurut cerita yang berkembang, di rumah tersebut sempat terjadi pembunuhan. Arwah korban lantas kerap menampakkan diri alias gentayangan. Selain itu, ada bekas darah berceceran di lantai villa. Sempat mengalami kerusakan berat akibat gempa pada tahun 2009 silam, villa ini lantas dipugar dengan merenovasi sejumlah desain bangunan.
Pesona Villa Jerman Pangalengan
Terlepas dari cerita seram yang menyelimutinya, keberadaan vila Jerman membuat kawasan Perkebunan Teh Cukul, yang terkenal dengan pemandangan alam dan keindahan matahari terbitnya, menjadi salah satu destinasi wisata favorit di wilayah Bandung Selatan. Tidak hanya wisatawan lokal di sekitar Kota Kembang yang datang berkunjung, melainkan juga turis dari luar kota.
Sekarang dikelola oleh anak usaha Sosro, Villa Jerman dapat dijadikan background foto bagi mereka yang hendak mengabadikan diri dengan kamera. Berpadu dengan hamparan perkebunan teh yang luas, desain klasik Villa Jerman tentu akan membuat hasil jepretan kamera Anda menjadi kece, sehingga bisa Anda pamerkan ke kerabat atau teman melalui media sosial seperti Facebook atau Instagram.
Harga Tiket Perkebunan Teh Cukul
Apabila Anda tertarik menghabiskan akhir pekan di kawasan ini, Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Pasalnya, harga tiket masuk Perkebunan Teh Cukul cuma Rp10 ribuan per orang. Membayar biaya tersebut, Anda sudah bisa mengeksplorasi keindahan kebun teh, menikmati pemandangan matahari terbit di pagi hari, atau berfoto dengan background Villa Jerman.
Sayangnya, setelah direnovasi, bangunan Villa Jerman tidak diperuntukkan wisatawan umum. Hanya tamu perkebunan yang dapat menjelajah rumah tersebut. Padahal, sebelumnya, setiap wisatawan bebas masuk ke gedung dua lantai dengan banyak kamar tersebut. Bahkan, kini jam kunjungan pelancong dibatasi hanya sampai pukul enam sore waktu setempat.
[1] Rosita dan Thema Hanif Pratama. 2015. Pengembangan Potensi Agrowisata (Studi Kasus di KPBS Pangalengan, Bandung, Indonesia). Jurnal Manajemen Resort & Leisure, Vol. 12(2).
[2] Ibid.
kalau main ke villa jerman kalau sore hari sepi sekali, sepertinya harus banyak orang yang menemani kalau main ke sana