Siapa yang belum pernah mengunjungi Kampung Papua di Kota batu? Destinasi wisata ini masih berada di kawasan wisata Goa Pinus yang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Ya, seperti namanya, di lokasi ini, terdapat rumah-rumah Papua atau kerap disebut rumah honai yang berjejeran. Saat ke sana, Anda akan menemukan puluhan spot foto menarik yang membuat serasa berada di Papua.
Lokasi di sekitar Goa Pinus awalnya merupakan tempat penambangan pasir. Area ini tentu banyak dikeruk pasirnya untuk tujuan pembangunan. lingkungan pun menjadi rusak karena proses penambangan berkelanjutan. Namun, lokasi yang rusak dan tidak bisa dimanfaatkan ini dapat diubah menjadi tempat wisata yang indah, termasuk Kampung Papua.
Kampung Papua baru beroperasi pada 2017 dan dikelola oleh masyarakat sekitar. Kampung ini menjadi spot pilihan yang cukup ramai dikunjungi wisatawan di antara spot menarik lainnya di kawasan wisata Goa Pinus. Saat berkunjung, Anda bisa menikmati view gunung Arjuna yang memanjakan mata sekaligus hawa sejuk dan rindangnya pepohonan di sekitarnya. Untuk menikmati Kampung Papua di Goa Pinus Batu, Anda tak perlu merogoh kocek besar karena tarifnya memang relatif terjangkau.
Harga Tiket Kampung Papua
Jenis Tiket | tarif |
Tiket Masuk Kampung Papua | Rp10.000 per orang |
Tiket Parkir | Motor: Rp5.000 |
Mobil: Rp10.000 |
Jika Anda tertarik, waktu tempuh yang diperkirakan sekitar setengah jam berkendara apabila Anda berangkat dari pusat Kota Batu. Akses menuju Kampung Papua ini sedikit tersembunyi. Untuk itu, Anda perlu bersabar karena tidak ada angkutan umum yang lewat sehingga disarankan mengendarai sepeda motor atau mobil pribadi.
Rute Menuju Kampung Papua
Anda bisa mengikuti petunjuk jalan ke arah Pujon. Lokasinya tepat berada di sebelah wisata Taman Kelinci, sekitar 1,5 km dari pertigaan monumen Sapi Pujon, Malang. Rute tersebut sebenarnya searah dengan lokasi wisata Paralayang dan Omah Kayu. Jika Anda sudah berada di sana tetapi belum menemukan titik lokasinya, tak ada salahnya bertanya dengan penduduk sekitar.
Meski tersembunyi, rupanya banyak wisatawan dari luar Kota Batu yang penasaran akan keindahan Kampung Papua. Tak heran jika setiap akhir pekan, rute menuju Kampung Papua selalu ramai. Kira-kira apa yang menjadi keistimewaan Kampung Papua?
Daya Tarik Kampung Papua
Ada deretan rumah honai di Kampung Papua. Rumah honai terbuat dari kayu, atapnya kerucut. Terbuat dari jerami atau ilalang yang dirangkai sedemikian rupa, hingga tampak bertingkat setinggi 2,5 meter. Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jendela. Tujuannya untuk menahan hawa dingin Papua. Rumah honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu laku-laki (honai), wanita (ebei), dan kandang babi (wamai).[1]
Rumah honai biasanya dihuni 5-10 orang, umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Untuk penerangan, biasanya masyarakat Papua membuat perapian dengan menggali tanah di lantai dasar rumah sebagai tungku.[2]
Pihak pengelola Kampung Papua pun sengaja membangunnya mirip seperti rumah adat aslinya, sehingga pengunjung benar-benar merasa seperti berada di Papua. Tak heran jika wisatawan akan menghabiskan waktu mengambil foto selfie di depan rumah honai. Selain banyaknya rumah honai yang ditemukan, turis juga dapat menikmati sejumlah fasilitas penunjang yang tersedia, seperti toilet, musala, hingga kafe.
Saat berwisata di Goa Pinus Batu, Anda tak hanya dapat mengeksplorasi Kampung Papua, tetapi juga beberapa spot menarik lainnya, mulai dari papan selamat datang, hammock, spot memanah, perahu, sarang burung, hingga bangunan tempat beristirahat. Di setiap spotnya, Anda perlu menyiapkan tiket masuk yang dipatok mulai Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per orang.
Tips Wisata ke Kampung Papua
- Sebaiknya membawa bekal karena area wisata ini masih dalam tahap pengembangan dan masih sedikit warung penjual makanan.
- Sebaiknya Anda membawa kendaraan pribadi karena belum ada trayek angkutan umum menuju lokasi.
- Sebaiknya Anda membawa kamera karena lokasi tempat wisata sangat cocok untuk dijadikan tempat berfoto.
- Sebaiknya selalu memperhatikan keselamatan dan berhati-hati karena lokasinya yang berada di tepi bukit.
- Sebaiknya membawa payung jika sewaktu-waktu hujan.
Dengan beberapa tips di atas, diharapkan Anda dapat bepergian dengan aman dan nyaman.
[1] Tyas. 2020. Rumah Adat di Indonesia. Jakarta: Alprin, hlm. 58.
[2] Ibid.